Kehangatan itu Penting
Ku tak sekedar memandang bodynya yang tipis. Meski hitam tetaplah manis. Ku usap, ku belai dan terbersit untuk membuka. Maka, pelan-pelan ku singkap sampai terlihat tonjolan-tonjolan tempat jemariku biasa mengusili. Prosedur baku tetap berlaku untuk bisa mengarabinya. Kata sandi pun dimintanya setelah kupijit tombol power. Setelah siap, aplikasi word ku buka. Kemudian, Soal USBN sesuai petunjuk hasil MGMP harus diedit agar soal anchor bisa terpakai semua, tidak peduli apa bentuk dan wujudnya. Namun, apa gerangan yang terjadi ?
Pada aplikasi word di area kerja muncul dengan sendirinya tanpa henti tanda + (plus) setelah memijid tombol huruf-huruf tertentu. Tampilannya seperti ini: Ke++++++++++++++++++++++++++++++++++++++. Maka, dengan agak jengkel aku mengetik secara pelan dan rela menghapus berulang-ulang agar tersusun kata dan kalimat yang diharapkan. Untungnya, pekerjaan ini banyak menggunakan prosedur salin-tempel sehingga target penyusunan soal masih bisa terselesaikan pada waktunya.
Terdorong rasa penasaran aku pun browsing untuk mencari tahu. Beberapa Blog IT menginformasikan bahwa hal di atas adalah gejala kekacauan keyboard akibat debu halus yang mengganggu jalur PCBnya. Saran yang diberikan adalah mencongkel tombol-tombol yang dicurigai terjadi keeroran. Alat yang bisa digunakan misalnya pisau cater. Kemudian, semua ganjal yang berupa lapisan-lapisan karet dilepas untuk dibersihkan. Jalur PCB juga perlu dibersihkan. Prosedur terakhir adalah memasang kembali semua yang telah dibongkar tadi. Bagi sebagian orang inilah letak masalahnya. Karena, pepatah mengatakan Terima bongkar, tidak terima pasang. Lagipula inilah ladang kerja khusus para teknisi komputer di bengkel reparasi. Aku pun terbersit untuk menyambanginya.
Kurang puas dengan saran tersebut aku pun berfikir ulang. Kalau masalahnya pada jalur PCB, tidak mungkinkah air (kelembaban) juga bisa menjadi biang kerok ? Bukankah air bersifat konduktor listrik ? Akhirnya aku menemukan sebuah blog yang memberiku jawaban atas pertanyaan tersebut. Selanjutnya, ku samper hair drayer. Laksana tukang salon ku arahkan udara panas dari alat itu ke area keyboard. Aku berusaha memberi kehangatan yang berangkali sedang dibutuhkan oleh laptopku sayang. Untuk menjaga kehangatannya layar pun ku tutup.
Sebenarnya tak sabar ku menunggu bagaimana respon terhadap kehangatan yang ku berikan. Namun, biarlah semua berproses. Toh orang bilang semua akan indah pada masanya. Waktu yang ku tunggu pun tiba. Singkat cerita setelah aplikasi word terbuka ku ketik huruf-huruf yang sebelumnya bermasalah. Lalu .... Taraaa.......sesuai yang kuharapkan. Keyboard normal lagi. Tulisan ini adalah bukti. Ini adalah hasil jerih payahnya pasca tragedi tersebut. Jadi, aku menyadari kesalahanku selama ini. Aku sering membiarkan si laptop ini menganga di atas meja kantor. Padahal mejaku dekat dengan AC. sementara keyboard belum sempat kubelikan selimut.(*)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah, saya mah gak ngerti Pak Noto, gaptek. Sukses selalu dan barakallah fiik
He he Bu Dokter lebih tahu masalah yang lebih urgen. Sehat selalu dan sukses Bu. Barakallah.
Diriku tak berani membongkar karena bisa dipastikan tidak akan bisa memasang kembali. ..he he he.. Tulisan yang asyik Pak Noto..
Serahkan pada ahlinya. Terima kasih dan Barakallah
Sering kedinginan jadinya rewel
Iya Pak, seperti orang saja. Terima kasih sudah mampir.
Sering kedinginan jadinya rewel
Keyboardnya tidak pernah diusap, terus ngambek ya pak...he..he...
He he Barakallah Bu Titik sudah mampir di sini.
Beliin selimut deh Pak heehe. Kajian keilmuaan nya dont understand saya tapi keren . Barakallah
He he iya Bu Fera. Terima kasih apresiasinya, Barakallah.
salut usahanya, indah mengungkapkan nya, semoga bermanfaat
Terima kasih Ibu Trianah atas apresiasinya. Amin.