Warnoto Fisika

Lulusan UNY tahun 2000 dari Pendidikan Fisika FMIPA, mengajar di SMA N 1 Subah Kab. Batang Jawa Tengah. Minat pada bidang Teknologi, Arsitektur dan Keagamaan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tak Ada Bumbu yang Salah, Cobalah.

Tak Ada Bumbu yang Salah, Cobalah.

Wahai para Papa, tak mengapa hari ini kita berperan sebagai penguasa dapur Mama. Kita ambil peran menyiapkan hidangan pagi. Saya beberapa hari terakhir terobsesi dengan sup. Makanya pagi ini saya memasak sup ayam.

Pertama melihat apa yang ada di dapur. Yang jelas ada wortel dan beberapa bumbu. Niatnya menunggu tukang ayam lewat, eh ternyata istri menunjukkan seplastik kecil potongan ayam. Maka, terjadilah aksi ini.

Para Papa tidak perlu takut untuk mencoba. Toh Papa tahu soal resep tinggal klik. Demikian juga saya. Saya berpedoman pada resep yang telah dicoba oleh Windri Asih di Cookpad. Saya lirik daftar resepnya dan kubandingkan dengan apa yang ada di dapur. Loh.. ternyata masih kurang banyak. Jeruk nipis, daun jeruk, daun salam, jahe tak ketemukan. Tapi saya tetap tenang, tabah menghadapinya. Toh sebentar lagi tukang sayur lewat. Benar dugaan saya. Colt pick up sudah dikerubuti para emak. Langsung kusambangi dengan harapan menemukan apa yang kucari. Ternyata eh ternyata... Tak kudapati. Akhirnya saya berlari ke pekarangan untuk merompes bumbu dapur. Hanya daun jeruk yang kudapati. Tidak kurang akal, saya masuk rumah melewati dapurnya Simbah Putri sambil njawil daun salam. Apakah bumbu akhirnya terlengkapi sesuai daftar? Tidak juga.

Di sinilah berfikir orde tinggi perlu diterapkan. Kita harus yakin tidak ada bumbu yang salah. Jangan takut masakan gagal. Yang ada adalah masakan dengan rasa versi kita. Kita selami maksud penggunaan suatu bumbu dalam resep. Ada bumbu yang berfungsi menghilangkan rasa dan aroma tidak sedap. Misalnya bau amis, dapat di kurangi menggunakan cuka, jeruk, jahe dan lengkuas. Ada bumbu yang berfungsi menambah rasa seperti bawang dan brambang. Ada juga sebagai ciri sensasi seperti tauco khas Pekalongan. Sereh, kayu manis dan daun cengkih juga memiliki fungsi yang sama. Dengan cara ini sup ayam versi saya bisa terwujud. Saya mengganti jahe dengan lengkuas. Minyak goreng untuk menumis saya ganti dengan margarin. Bukan sok, tetapi memang pas habis. Bumbu yang terlibat adalah garam, gula bawang putih, daun salam, daun jeruk, sereh dan lada Jangan tanya berapa perbandingan bumbu - bumbu tersebut ya Papa. Satu kata kunci, SECUKUPNYA. Inilah tritmen menghilangkan ketakutan akan kegagalan saat memasak.

Ada langkah yang barangkali biasa diabaikan tetapi menurut saya ini penting untuk menghilangkan aroma tidak sedap ayam. Saat membuat kaldu ayam harus diungkep dua kali. Pertama, direbus dengan air mendidih beberapa saat sampai keluar minyaknya. Air rebusannya dibuang dan ayam dicuci lagi.

Kedua, mengulangi perebusan dengan air baru sampai daging empuk.

Sementara dalam proses memasak sup, prisedurnya sederhana, hanya menumis bumbu, menuangkan kaldu dan semua sisa bumbu yang tidak ditumis. Sayur dimasukkan sampai mendidih. Kemudian daging ayam dimasukkan setelah disuwir. Terakhir daun bawang atau seledri dan bawang goreng bisa ditaburkan. Sup ayam versi kita siap di hidangkan. Mudah bukan? Cobalah Papa!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, kalo saya angkatan tangan pak. Keahlian utama cuma buat mi instan, itupun kadang terlalu banyak airnya. Hmm...

24 Mar
Balas

Woi jangan begitu Papa Agus. Jangan lari dari medan perang. He he. Barakallah.

24 Mar

Kayaknya sup ayamnya enak banget ya Pak Arnot?

24 Mar
Balas

Begitulah Bu. Percaya sama saya. Barakallah.

24 Mar

Secukupnya! Ahaaa...kata kunci yang bikin hati tentrem. Betul, Pak Guru tak ada resep yang salah. Dinikmati aja. Bisa-bisa muncul sensasi rasa baru yang lebih aduhaiiii. Hmmm...maknyusss. Ayo...para Papa, jangan takut bereksperimen. Sekali-sekali dunk, manjakan para Mama. Biar ndak di dapur terus. Sekali-sekali duduk manisss....nis...nis. Ruaaarrrr biasaaahhh, Pak Guru. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

24 Mar
Balas

Ha ha.. Duhai Abah, itu ada tantangan dari Bunda. Cobalah. Terima kasih sudah mencicipi Sup Ayam versi saya. Barakallah Bunda.

24 Mar

Resep yang lain boleh secukupnya, tapi resep utamanya hrs full ya pak. Resep Cinta...he he he masakan yg disajikan dgn rasa cinta akan nikmat rasanya...Salam sehat dan sukses selalu....Barakallah Fiik

24 Mar
Balas

Syukurlah Bu Desi sudah paham. Padahal resep itu masih kusembunyikan. Barakallah Bu.

24 Mar

Kereeeen, dijamin jadi idola emak-emak. Sukses selalu dan barakallah fiik

24 Mar
Balas

Hei sok Bu Doktor icip supna Sehat dan Sukses buat Ibu.

24 Mar

Wow....Tulisan yang perlu dibaca oleh para ayah nih....Inspiratif Pak Noto...Barakallah...

24 Mar
Balas

Betul Bunda Rini. Kalau yang emak emak sudah hilang itu rasa groginya. Saking PDnya bumbu bisa serampangan. Apa yang terjangkau itu yang ditangkap. Salam Sehat lima sempurna.

24 Mar

Papa hebat idaman mak mak nih Pak hehe. Imspiratif Pak. Barakallah

24 Mar
Balas

Semoga Bu Fera. Yang belum punya sesuai harapan tak perlu ditukar. Cukup suruh mencoba. Salam Sehat Ibu.

24 Mar

Kereeeeen abis... pak. Salam sehat.

24 Mar
Balas

Terima kasih Bu Noor. Tetap sehat juga.

24 Mar

kereeennnn...salam literasi

24 Mar
Balas

Terima kasih Bu Ifa, salam Literasi.

24 Mar



search

New Post