Warnoto Fisika

Lulusan UNY tahun 2000 dari Pendidikan Fisika FMIPA, mengajar di SMA N 1 Subah Kab. Batang Jawa Tengah. Minat pada bidang Teknologi, Arsitektur dan Keagamaan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Suporter Senyap, Piala tetap Terdekap

Suporter Senyap, Piala tetap Terdekap

Serasa mengenang kembali suka duka saat diklat Pra Jabatan tiga belas tahun yang lalu begitu kami memasuki hotel ini. Begitu banyak orang berpakaian hitam putih, sama persis suasana saat itu. Ternyata mereka para pegawai naungan Pemda yang sedang mengikuti teknis. Sebagaimana telah diatur, seragam pegawai pada hari Rabu adalah hitam putih. Berbeda dengan kami, pegawai naungan Pemerintah Provinsi yang memakai batik. Kami menuju lantai dua tempat siswa kami akan menunjukkan performanya. Ruangan sudah dipenuhi siswa dan beberapa guru pendamping saat kami tiba di lantai dua hotel ini. Kami termasuk datang awal karena siswa yang kami lihat ternyata suporter dari beberapa sekolah, bukan peserta . Berbeda dengan kami yang datang cukup berlima, yaitu dua peserta dan tiga pendamping. Beberapa saat kemudian semua peserta pun berdatangan, namun begitu lama kami menunggu acara tak segera dimulai. Untunnya saya punya kenalan salah satu panitia. Ia teman SMA dulu. Jadi sambil menunggu kami reuni berdua. Menurut beberapa pendamping, suasana menunggu seperti ini di luar kebiasaan. Biasanya jam 9.00 acara sudah dimulai namun saat ini sampai jam 11.00. Usut punya usut ternyata panitia menunggu perwakilan dari Dinas Perhubungan Provinsi. Celakanya, sesuai pengakuan dari narasumber Provinsi, ia menerima surat undangan untuk hari Kamis. Meskipun, menggunakan tanggal hari Rabu. "Capek deeh.. Bikin orang capek menunggu" gumamku dengan layak. Untungnya, salah satu peserta yang kami dampingi mendapatkan urutan tampil awal yaitu nomor dua sehingga tidak jenuh menunggu. Jihan Alifa , anak kelas XI MIPA 3 ini tampil mempresentasikan karya tulis dengan judul "ViDI (Vehicle Detector Infrared) sebagai APIL Sensoris untuk Penyeberangan Berkeselamatan". Ia tampil cukup optimal. Kesiapan selama latihan dapat ditunjukkannya. Cara kerja alat yang cukup rumit dapat dipaparkan dengan pengetahuan konsep fisika sesuai kompetensi Fisika SMA. Intinya, Jihan merancang detector mobil yang lewat yang dihubungkan deng lampu rambu. Alat ini dapat dipasang di persimpangan atau Penyeberangan di sekitar jalan berkelok. Posisi ini adalah wilayah blank spot bagi penyeberang sehingga rawan terjadi kecelakaan. Para Juri pun terlihat interest terutama Juri perwakilan dari provinsi. Ia maju memperhatikan alat dan mencoba mengoperaskan berulang kali saat Juri lainnya sedang tanya jawab. Sangat disayangkan Jihan termangu saat salah satu juri bertanya dalam bahasa Inggris. Kami maklum, menurut kami para pendamping, juri ini kurang fasih saat bertutur dalam bahasa Inggris sehingga sulit ditangkap maksudnya. Berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para Juri tidak selalu terkait materi makalah. Banyak pertanyaan yang terkait penguasaan materi ketertiban berlalu lintas. Maklum saja memang agenda tahunan yang digelar oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Batang ini adalah dalam rangka menjaring duta Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu lintas Jalan. ‌Acara terus Berjalan, kami pun layaknya Juri selalu menilai penampilan para peserta dari sekolah lain. Bukan apa - apa tetapi sekedar membandingkan dengan penampilan siswa sendiri. Dengan demikian kami bisa memprediksi posisi peringkat juara yang dapat dicapai siswa kami. ‌Siswa kami berikutnya, Ahlis Auliarahman, memaparkan tentang Kesadaran Berlalu- lintas pada Anak. Intinya menggagas hal yang dapat dilakukan oleh siswa dan sekolah sebagai lembaga. Salah satunya, siswa dapat Berkampanye melalui media sosial tentang perilaku Berkeselamatan. Pemakalah memberi contoh video kampanye tersebut. Meskipun ia tampil di kelompok belakang, semangatnya tidak mengecewakan. Bahkan, kami mendapat keuntungan strategi. Meski kami tidak membawa suporter karena seluruh siswa sedang Ulangan Bersama, para pembimbing berperan layaknya suporter yang selalu bertepuk meriah setiap akhir jawaban. Kami berharap dapat memengaruhi psikologis para Juri. Prediksi tersebut benar adanya. Walau kami lelah menunggu yang ke sekian kali karena pengumuman pemenang dilaksanakan jam 17 sore, kami bahagia. Ahlis Auliarahman mendapatkan predikat Juara Harapan Pertama. Sementara Jihan Alifa mendapatkan predikat Juara Dua. Kami bersyukur bimbingan intensif beberapa hari terakhir mendapatkan buahnya. SMA N 1 SUBAH mendekap dua trophi. Kami harus rela piala bergilir untuk Juara Satu yang biasanya kami boyong harus berpindah tangan untuk SMA N 1 Bawang. Sementara trophi Juara Tiga disabet SMK N Kandeman. Yang penting meski suporter senyap piala tetap rerdekap oleh siswa kami. (*) ‌ ‌

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ALHAMDULILLAH, sulses terus & terus menulis Pak Arnod, meski senyap tanpa suporter...semangat...3x

11 Apr
Balas

Terima kasih Bu Endang. Semoga sehat selalu untuk kita semua.

11 Apr

Rancak benar tulisannya, Alhamdulillah dimasukkan ke gurusiana

11 Apr
Balas

Maaf Bunda Trianah, banyak yang salah ketik, agak repot mengedit di Ponsel. Terima kasih sudah berkunjung.

11 Apr



search

New Post